Timnas Denmark Ganti Jersey Dampak Perlakuan Qatar pada TKA

Timnas Denmark akan mengenakan kaos yang ‘tidak mencolok’ untuk ajang Piala Dunia untuk memprotes ketidaksetujuan catatan hak asasi manusia (HAM) pada tuan rumah Qatar dan perlakuannya terhadap pekerja migran yang menjadi pekerja membangun berbagai fasilitas Piala Dunia.

“Kami telah terlibat dalam dialog yang sehat dan transparan dengan Persatuan Sepak Bola Denmark (DBU).” Demikian ucap pernyataan Komite Tinggi. Komite juga meminta DBU untuk “secara akurat menyampaikan hasil komunikasi luasnya dan hasil kerja mereka” kepada Hummel.

Beberapa negara lain seperti, Belgia, Denmark, Prancis, Jerman, Norwegia, Swedia, Wales dan Swiss juga turut mendukung prakarsa tersebut.

Tujuh stadion baru dibangun untuk turnamen besar ini. Pihak berwenang juga membangun bandara baru, jalan-jalan baru dan juga ada sekitar 100 hotel baru demi persiapan Piala Dunia.

Pemerintah Qatar menerangkan bahwa 30.000 pekerja asing dikerahkan untuk membangun stadion. Kebanyakan pekerja asing dari mereka berasal dari Bangladesh, India, Nepal dan Filipina.

Denmark sebelumnya menerangkan akan memberikan “tekanan lebih besar kepada FIFA berdasarkan kekhawatiran hak asasi manusia” menjelang Piala Dunia yang akan dibuka pada 20 November.

Kapten timnas Inggris Harry Kane berniat mengenakan pita lengan OneLove selama Piala Dunia sebagai upaya dari kampanye yang dimulai oleh Belanda untuk mendukung keragaman dan inklusi, serta menentang diskriminasi.

Belgia, Jerman, Denmark, Prancis, Wales, Norwegia, Swedia dan Swiss juga setuju dan mendukung gagasan itu.

Baca juga : Sidak Orang Asing, Tim Pora Imigrasi Inspeksi ke Beberapa Perusahaan di Brebes

Qatar mendapat kritikan beruntun terkait dengan catatan hak asasi manusianya, termasuk undang-undang kontra LGBT yang keras dan keprihatinan tentang perlakuannya pada TKA.

Sekjen Piala Dunia menerangkan kepada BBC bahwa kritik yg muncul kepermukaa berawal dari “informasi yang keliru” dan Qatar “semestinya tidak kecewa” menjadi tuan rumah.

Denmark sebelumnya menerangkan akan memberikan “tekanan lebih besar kepada FIFA berdasarkan kekhawatiran hak asasi manusia” menjelang Piala Dunia yang akan dibuka pada 20 November.

Sumber : BBC News Indonesia
https://www.bbc.com/indonesia/dunia-63076886