
Jakarta – Micorosft dan Google mengalami merosot penjualan. Raksasa teknologi ini mengalami perlambatan tajam. Kondisi ini meyakinkan bahwa benar resesi sudah didepan mata.
Dampak Dolar AS yg semakin menguat makin merugikan perusahaan multinasional Amerika, termasuk Microsoft.
Perusahaan teknoloig itu terpaksa menjual produk dengan harga lebih mahal ke luar negeri, yg mengakibatkan peminatnya berkurang.
Dikutip dari BBC, Rabu (25/10/2022), perusahaan Google dan YouTube, mengungkapkan, penjualannya naik hanya sampai 6 persen saja. Atau setara Rp 1.008 triliun dalam triwulan terakhir, bulan Juli hingga September 2022 (dengan kurs Rp 15.600).
Baca juga : Efek Resesi Mulai Terasa, Banyak Gelandangan di Amerika
Penurunan ini terjadi karena perusahaan menghemat anggaran iklan.
Dengan begitu, maka ini tercatat sebagai pertumbuhan kuartalan terendah dari perusahaan AS dalam hampir satu dekade di luar awal pandemi Covid-19.
Perolehan laba Alphabet (bentukan Google) pun turun menyentuh 30 persen dan menjadi US$ 13,9 miliar atau setara Rp 216,84 triliun pada 4 bulan terakhir.
Hal ini dikarenakan pendapatan iklan YouTube menurun untuk pertama kalinya sejak Google melaporkannya laporannya secara publik.
Baca juga : Cuma 4 Negara Kena Resesi, Indonesia Aman
Pertumbuhan melambat selama lima kuartal berturut-turut.
Bos Google, Sundar Pichai mengungkapkan, perushaan Alphabet (perusahaan holding dan konglomerat bentukan Google) sedang mempertajam fokusnya pada responsif terhadap lingkungan ekonomi.
“Ketika ekonomi Google turun, itu berarti pertanda buruk bagi periklanan digital global,” ungkap Mitchell.
“Kuartal yg buruk bagi Google ini menandai pertanda bahwa masa-masa sulit di masa depan akan terjadi, jika kondisi pasar terus memburuk,” ucapnya.
Dilain itu, perushaan asuhan Bill Gates, Microsoft juga melaporkan terjadi anjloknya permintaan produk komputer.
Penjualannya software cuma naik 11% menjadi US$ 50,1 miliar atau setara Rp 781,56 triliun. Ini juga menandai pertumbuhan pendapatan paling lambat yg terjadi di Microsoft dalam lima tahun terakhir.
Catatan penjualan dalam bisnis Cloud, Video Game Xbox juga merosot tajam.
Sumber : https://www.google.com/search?client=firefox-b-d&q=laba+microsoft+merosot
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Resesi Amerika Menggila, Laba Microsoft dan Google Merosot" oleh By Wisnu Ardianto pada 2022-10-26 13:34:47. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2022/10/26/resesi-amerika-menggila-laba-microsoft-dan-google-merosot/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?