SUMEDANG – Pemutusan hubungan kerja atau PHK yang menjadi efek dari krisis global benar-benar menjadi masalah pelik yang coba diantisipasi oleh pemerintah saat ini.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menjelaskan bahwa, permasalahan PHK ini harus segera disikapi dengan serius.
Muhadjir mengatakan, dalam upaya menyelesaikan ini semua, ia bertemu dengan pengusaha dan buruh pabrik tekstil di PT Kahatex, di Jalan Raya Bandung-Garut, Kecamatan Cimanggung, Kab. Sumedang, Jawa Barat, hari Rabu (16/11/2022).
“Saya memang tidak membidangi urusan industri dan perekonomian, tetapi tentang masalah PHK ini tetap akan menjadi permasalahan Menko PMK.
Untuk itu, saya ke sini ingin mendengarkan aspirasi dan masukan secara langsung dari pengusaha dan karyawan terkait permasalahan ketenagakerjaan ini,” ucap Muhadjir kepada sejumlah wartawan di PT Kahatex, Rabu siang.
Muhadjir mengatakan bahwa, bila lambat dalam menangani permasalahan PHK ini, pastinya ini akan berisiko dan berdampak terhadap meningkatnya jumlah kemiskinan di Indonesia.
“Bila tidak diantisipasi ini akan berisiko menambah orang miskin baru. Karena, sekarang ini, di Jawa Barat sudah ada 400-500.000an buruh yang telah di-PHK.
Ini bisa saja mencapai 1,5 juta jiwa yang di-PHK jika tidak ada penanganan serius,” ungkap Muhadjir.
Muhadjir menjelaskan bahwa, sektor ekspor industri tekstil saat ini sudah mulai mengalami anjlok cukup drastis. Ini merupakan efek dari krisis global yang disebabkan adanya perang Rusia-Ukraina.
“Ini membuat kami semua khawatir, dikarenakan ekspor industri tekstil mulai menurun tajam dan justru pasar domestik kelebihan produk impor, yang berakibat pada PHK dibanyak pabrik.
Muhadjir menjelaskan bahwa, untuk mengendalikan permasalahan PHK ini, Menko PMK akan melakukan koordinasi dengan cepat kepada kementerian terkait lainnya, mulai dari Kementerian Perdagangan, Kementerian Perekonomian, dan kementerian lainnya.
“Semua kementerian harus terhubung, agar PHK bisa ditekan dan tidak semakin meluas, di tengah ketidakpastian perekonomian akibat krisis global saat ini,” jelas Muhadjir.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Di Jabar Sudah Lebih Dari 500 Ribu Buruh Di PHK" oleh By Wisnu Ardianto pada 2022-11-17 19:57:42. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2022/11/17/di-jabar-sudah-lebih-dari-500-ribu-buruh-di-phk/
#Artikel Terbaru
- Luhut Kasih Saran Prabowo Tunda Kenaikan PPN 12%
- Lepas 750 Peserta Magang ke Jepang, Begini Langkah Kemnaker Genjot Kompetensi Tenaga Kerja
- Indonesia Tolak Investasi Apple! iPhone 16 Dilarang Beredar.
- Kantor Pertanahan Palembang Kejar Status Kota Lengkap, Begini Caranya
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Prabowo Kembalikan Kesaktian Bulog ala Soeharto, Fokus Wujudkan Swasembada Pangan
- PPN Naik! Pengusaha Keberatan, Respon Sri Mulyani Tak Bisa Ditunda
- Heboh Garuda Biru dan Penolakan PPN 12%
- iPhone Made in Bandung? Apple Siapkan Pabrik Baru dan Ribuan Lowongan Kerja!
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
#Featured posts
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?
- Pj Walikota Palembang Ajak Masyarakat Tertib Bayar Pajak
- Berapa Gaji Anggota DPR? Ini Rinciannya
- Kenaikan UKT PTN: Mahasiswa Terjebak dalam Ketidakpastian
- Polemik Kerja Paruh Waktu Beasiswa UKT ITB: Kenapa Diprotes Mahasiswa?
- Cara Mudah Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan Bagi Korban PHK
- 47 Tahun HIPKI: Bertekad Kembangkan Pendidikan Nonformal Berkualitas
- Hak Pekerja Migran Indonesia yang Wajib Diketahui