Jakarta, InfoPublik – Dalam upaya perlindungan keselamatan dan kesehatan kerja (K3), Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) akan terus terlibat aktif dalam sosialisasi pencegahan dan penanggulangan Tuberkolosis (TB) serta strategi Directly-Observed Treatment Short-course (DOTS) atau pengobatan jangka pendek, dengan pengawasan langsung di tempat kerja.
Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah, menilai pekerja yang bekerja di suatu area dalam jumlah banyak dan melakukan pekerjaan bersama-sama secara shift/bergantian dalam waktu 8 jam atau lebih setiap harinya, rentan tertular TB sehingga beresiko meningkatkan jumlah kasus serta penularan TB.
“Melalui kegiatan itu, saya berharap para pekerja, khususnya pekerja PT. Selalu Cinta Indonesia (SCI), dapat mengikuti kegiatan sosialisasi ini sebagai kebutuhan/informasi untuk terhindar dari penyebaran penyakit TB. Saya berharap kegiatan ini dapat memberikan multiplier effect bagi terwujudnya Budaya K3 di negeri yang kita cintai ini, ” ujar Ida Fauziyah dalam sambutannya di depan ratusan pekerja SCI di kota Salatiga, Jawa Tengah, Kamis (15/12/2022).
Ida Fauziyah berpendapat kompleksnya permasalahan TB di Indonesia, maka pencegahan dan penanggulangan TB harus dilakukan melalui kemitraan dengan berbagai sektor, baik pemerintah, swasta dan Lembaga masyarakat lainnya.
Ia menilai pencegahan dan penanggulangan TB di tempat kerja, dapat diintegrasikan dengan Pelayanan Kesehatan Kerja serta dilakukan secara komprehensif, terpadu dan berkesinambungan.
“Saya mengajak kita semua, dalam rangka pencegahan dan pengendalian TB saat ini, harus terus bersinergi, produktif dan taat protokol kesehatan, ” ujarnya.
Laporan WHO Global TB Report tahun 2020, terungkap sebanyak 10 juta orang di dunia menderita TB dan menyebabkan 1,2 juta orang meninggal setiap tahunnya. Indonesia merupakan negara dengan peringkat beban kasus TB kedua tertinggi di dunia. Data kasus TB di Indonesia tahun 2020, menunjukkan sebagian besar kasus TB (67 persen) terjadi pada usia produktif 15–54 tahun.
“Tenaga kerja dengan lingkungan kerja yang tidak higienis, lembab dan buruknya ventilasi di tempat kerja menyebabkan tingginya kasus TB pada pekerja,” katanya.
Dalam kunjungan kerja singkatnya, selain melihat proses produksi sepatu di rainbow bridge di lantai 2 gedung Production Building Terminal (PBT) I SCI, didampingi CEO PT SCI, CK Song, Ida Fauziyah juga berkeliling ke perusahaan yang memiliki lahan seluas 42 hektar dengan jumlah 18.000 pekerja tersebut.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Menaker Harap Pekerja Cegah Tuberkolosis di Tempat Kerja" oleh By Wisnu Ardianto pada 2022-12-20 16:22:21. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2022/12/20/menaker-harap-pekerja-cegah-tuberkolosis-di-tempat-kerja/
#Artikel Terbaru
- SIM Indonesia Berlaku di 8 Negara Mulai Juni 2025
- Strategi Pengembangan Vokasi Nasional untuk Masa Depan Indonesia
- 19 Kampus di China Hapus Jurusan Tradisional, Beralih ke Teknologi Baru
- Perbedaan Iuran Pensiun Tambahan dengan BPJS-TK
- Penghasilan Ojol AirAsia dan Lalamove Hingga Rp20 Jutaan
- Kemnaker Adakan Peningkatan Kompetensi Ahli K3 Melalui Bimtek K3 2024
- Ratusan Ojol di Palembang Demo, Minta Dibuatkan Pergub
- Geng TKI di Jepang Dihujat Netizen!, KBRI Tokyo Bereaksi
- Geng TKI di Osaka, Jepang: Kementerian Luar Negeri Tanggapi Kekhawatiran Warga
- Manfaat Minum Kopi Setiap Pagi Sebelum Kerja, Baik atau Buruk?