
Lehman Brothers adalah sebuah perusahaan keuangan multinasional yang bangkrut pada tahun 2008, yang dikenal sebagai salah satu faktor utama dari krisis keuangan global.
Perusahaan ini kebanjiran utang akibat investasi yang tidak tepat di pasar hipotek subprime, yang merupakan pasar hipotek dengan tingkat risiko yang tinggi.
Perusahaan ini dikenal sebagai salah satu faktor utama dari krisis keuangan global yang terjadi pada saat itu.
Penyebab utama kebangkrutan Lehman Brothers adalah investasi yang tidak tepat di pasar hipotek subprime, yang merupakan pasar hipotek dengan tingkat risiko yang tinggi.
Lehman Brothers telah membeli banyak aset hipotek subprime dan menjualnya kepada investor lain sebagai obligasi yang diakui (MBS). Namun, ketika pasar hipotek subprime mengalami kemunduran, nilai aset tersebut juga turun, sehingga Lehman Brothers mengalami kerugian besar.
Baca juga : Jangan Salah Langkah! Ini Tips Jika Ingin Jadi Investor
Perusahaan ini juga mengalami masalah likuiditas (kekurangan dana tunai) akibat kerugian yang diderita. Untuk menutupi kerugian tersebut, Lehman Brothers terpaksa menjual aset-asetnya dengan harga yang lebih rendah dari nilai sebenarnya, yang menyebabkan perusahaan tersebut mengalami kebangkrutan.
Kebangkrutan Lehman Brothers memicu krisis keuangan global karena perusahaan ini merupakan salah satu pemain utama di pasar keuangan dunia.
Kebangkrutan ini juga memicu banyak perusahaan lain untuk ikut mengalami kebangkrutan, serta mempengaruhi pasar saham dan obligasi di seluruh dunia.
Ada beberapa contoh kasus kebangkrutan akibat salah investasi, di antaranya:
Kebangkrutan Enron: Enron adalah sebuah perusahaan energi yang bangkrut pada tahun 2001 akibat praktik keuangan yang tidak etis dan salah investasi. Perusahaan ini mengalami kerugian besar setelah investasi yang dilakukan di sektor energi yang tidak menguntungkan, serta menyembunyikan kekurangan keuangan yang sebenarnya.
Kebangkrutan Kodak: Kodak adalah sebuah perusahaan fotografi yang bangkrut pada tahun 2012 akibat kegagalan dalam mengikuti perkembangan teknologi digital.
Perusahaan ini terus bergantung pada produk film fotografi, meskipun pasar telah beralih ke teknologi digital. Ini merupakan contoh kegagalan dalam menyesuaikan diri dengan perubahan pasar dan tidak mampu memilih investasi yang tepat.
Ini hanyalah beberapa contoh kasus kebangkrutan akibat salah investasi. Namun, sebaiknya Anda selalu berhati-hati dalam berinvestasi dan memastikan bahwa Anda memahami risiko yang terlibat. Jika Anda ragu atau tidak memiliki pengetahuan yang cukup, sebaiknya carilah nasihat dari ahli atau profesional keuangan yang terpercaya.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Belajar Dari Kebangkrutan Lehman Brothers, Jangan Salah Investasi" oleh By Wisnu Ardianto pada 2023-01-03 14:45:00. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/01/03/belajar-dari-kebangkrutan-lehman-brothers-jangan-salah-investasi/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?