Menurut teori kelas Karl Marx, terdapat dua kelas utama di dalam masyarakat kapitalis, yaitu kelas buruh (proletariat) dan kelas kapitalis (bourgeoisie).
Kelas buruh adalah kelas sosial yang terdiri dari orang-orang yang harus menjual kemampuan mereka untuk bekerja (tenaga kerja) kepada para kapitalis atau pemilik modal dalam masyarakat kapitalis.
Karena para buruh tidak memiliki akses ke modal atau kepemilikan produksi, mereka harus bekerja untuk para kapitalis dengan upah yang ditentukan oleh pasar.
Kelas kapitalis adalah kelas sosial yang terdiri dari para pemilik modal atau para kapitalis, yang memiliki kepemilikan atas modal dan produksi dan mengontrol proses produksi dan pertukaran di dalam masyarakat.
Kelas kapitalis menghasilkan keuntungan dengan menggunakan modal mereka untuk membeli tenaga kerja dari kelas buruh dan menjual barang-barang yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut di pasar.
Marx menyatakan bahwa sistem ini menciptakan kelas buruh yang selalu dizalimi dan ditindas oleh kelas kapitalis yang memiliki kepemilikan atas modal dan produksi.
Menurut Marx, kelas buruh akan terus ditindas selama mereka tidak memiliki kepemilikan atas modal dan produksi, dan hanya akan dapat mencapai kesetaraan sosial dengan kelas kapitalis melalui revolusi sosial yang akan mengubah sistem sosial dan ekonomi masyarakat.
Selain kelas buruh dan kelas kapitalis, ada beberapa kelas lain yang dapat dikenali dalam teori kelas Marx, yaitu:
- Kelas petani kecil – kelas sosial yang terdiri dari petani kecil yang tidak memiliki banyak modal atau kepemilikan produksi, tetapi masih dapat memproduksi barang-barang yang dapat dijual di pasar. Kelas ini dapat ditemukan di negara-negara di mana sebagian besar masyarakat hidup di pedesaan dan bergantung pada pertanian sebagai sumber utama penghasilan.
- Kelas menengah – kelas sosial yang terdiri dari profesional, pebisnis, dan pegawai yang memiliki akses yang lebih luas ke modal dan produksi daripada kelas buruh, tetapi tidak memiliki kepemilikan yang sama dengan kelas kapitalis. Kelas ini dapat terdiri dari berbagai kelompok, seperti dokter, advokat, pegawai negeri, atau pebisnis kecil.
- Kelas intelektual – kelas sosial yang terdiri dari para intelektual, seperti ilmuwan, penulis, dan seniman, yang tidak terikat oleh kepemilikan modal atau produksi, tetapi memiliki akses ke sumber daya intelektual yang lebih luas.
Marx menyatakan bahwa kelas-kelas ini dapat terikat bersama-sama melalui solidaritas kelas dan dapat bekerja sama dalam perjuangan melawan kelas kapitalis dan sistem kapitalis yang dizaliminya. Namun, Marx juga menyatakan bahwa kelas-kelas ini dapat terpecah belah oleh kepentingan kelas yang berbeda dan konflik kepentingan yang ada di antara mereka.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Belajar Teori Kelas dari Karl Marx" oleh By Wisnu Ardianto pada 2023-01-05 19:58:21. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/01/05/belajar-teori-kelas-dari-karl-marx/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?