Ini Sebab Cuti Cuma Diberikan buat Karyawan yang Telah Bekerja Selama 1 Tahun

Salah satu hak yang dipunyai oleh tiap pekerja, karyawan ataupun buruh yang bekerja merupakan perihal memperoleh cuti tahunan.

Cuti tahunan jadi hak yang wajib diberikan oleh tiap perusahan kepada para pegawai ataupun karyawannya.

Walaupun harus diberikan perusahaan, tidak seluruh karyawan mempunyai hak buat memperoleh cuti tahunan.

Umumnya, cuti tahunan cuma berlaku untuk pekerja yang telah bekerja sepanjang 12 bulan ataupun satu tahun.

Syarat ini juga menuai persoalan dari salah seseorang warganet di media sosial Twitter, pada Senin( 23/ 1/ 2023).

” Mengapa ketentuan cuti hanya buat karyawan yang udah kerja minimun 1 tahun sih sebel bgt,” tulis pengunggah.

Menjawab cuitan tersebut, sebagian warganet memperhitungkan kalau hak cuti buat karyawan yang sudah bekerja sepanjang satu tahun ialah langkah tepat.

” Emg itu ketentuan dari pemerintah kok. Tp terdapat perusahaan yg udh ngasih jatah cuti di bulan ke 4 kerja, dgn itungan prorate,” tulis salah satu warganet.

” Ini, masa lu baru masuk 2 bulan udh memohon cuti? Lagi kerja 1 tahun tanpa cuti gak kerasa brow. Gue seperti gitu dahulu skrg udh dapet serta kemarin baru pake cuti buat awal kalinya,” pendapat warganet lain.

” Ya masa kerja baru 2 hari udh pengen cuti,” ucap pengguna Twitter lain.

” Mayoritas emang gitu nder. Tetapi terdapat pula yg baru 3 bln udah boleh ambil cuti,” kata pengguna lain.

Lalu, kenapa cuti tahunan cuma berlaku buat pekerja yang sudah bekerja sepanjang satu tahun?

===

Ketentuan cuti tahunan

Sekretaris Jenderal Departemen Ketenagakerjaan( Sekjen Kemnaker) Anwar Sanusi, membenarkan kalau cuti diberikan kepada pekerja yang sudah bekerja sepanjang 12 bulan.

Perihal tersebut sesuai dengan syarat dalam Pasal 79 ayat( 3) Undang- Undang( UU) No 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan sebagaimana diganti dengan Peraturan Pemerintah Pengganti UU( Perppu) No 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja.

” Terkait cuti diatur dalam Pasal 79 ayat( 3) UU No 13 Tahun 2003 yang diganti dengan Perppu No 2 Tahun 2022,” ucap ia kepada Kompas. com, Senin( 23/ 1/ 2023).

Pasal 79 ayat( 3) yang diartikan, ialah:

” Cuti sebagaimana diartikan pada ayat( 1) huruf b yang harus diberikan kepada pekerja/ buruh, ialah cuti tahunan, sangat sedikit 12( 2 belas) hari kerja sehabis pekerja/ buruh yg bersangkutan bekerja sepanjang 12( 2 belas) bulan secara selalu.”

Dengan demikian, industri harus membagikan hak cuti tahunan kepada pekerja yang telah bekerja sepanjang 12 bulan.

Cuti tahunan tersebut diberikan paling sedikit 12 hari kerja dalam satu tahun.

Alasan diberikan pada yang sudah bekerja sepanjang 12 bulan

Terpaut sebab pemberian cuti tahunan kepada pekerja yang sudah bekerja sepanjang satu tahun, Anwar menarangkan secara gramatikal serta produktivitas kerja.

Bagi ia, dalam pemaknaan secara gramatikal, cuti tahunan cuma terdapat dalam periode tahunan.

” Yang maksudnya hak atas cuti tahunan tersebut muncul sehabis pekerja memiliki masa kerja 1 tahun,” tutur dia.

Di sisi lain, apabila berhubungan dengan aspek produktivitas kerja, cuti tahunan dimaksudkan membagikan waktu yang pas untuk pekerja untuk istirahat.

Tujuannya, supaya terjalin penyeimbang dalam kehidupan pekerja, sehingga pada kesimpulannya hendak tingkatkan produktivitasnya.

Ada pula tertuang dalam Pasal 79 ayat( 4), penerapan cuti tahunan hendak diatur lebih lanjut dalam perjanjian kerja, peraturan perusahaan, ataupun perjanjian kerja bersama.

===

Waktu rehat serta rehat panjang

Tidak hanya cuti tahunan, pemberi kerja pula harus membagikan waktu istirahat yang meliputi:

Istirahat antara jam kerja, paling sedikit separuh jam sehabis bekerja sepanjang 4 jam nonstop, serta waktu istirahat tidak tercantum jam kerja.

Istirahat mingguan sepanjang satu hari buat 6 hari kerja dalam satu pekan.

Walaupun begitu, Perppu Cipta Kerja pula membolehkan pekerja buat memperoleh libur sepanjang 2 hari dalam seminggu, sebagaimana diatur dalam Pasal 77 ayat( 2).

Mengacu pasal tersebut, berikut ketentuan waktu kerja pekerja:

7 jam dalam satu hari serta 40 jam dalam satu pekan buat 6 hari kerja dalam seminggu

8 jam dalam satu hari serta 40 jam dalam satu pekan buat 5 hari kerja dalam seminggu.

Bukan cuma istirahat serta cuti, perusahaan pula bisa membagikan rehat panjang yang diatur dalam perjanjian kerja, peraturan industri, ataupun perjanjian kerja bersama.