Pekerjaan Berisiko, Ratusan Pengrajin Batik Mau Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Pekerjaan Berisiko Ratusan Pengrajin Batik Mau Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan

Dilansir dari Merdeka.com- Desa Trusmi Kulon ialah salah satu sentra kerajinan batik terbanyak di kota Cirebon.

Di balik kesuksesan batik trusmi yang namanya makin populer sampai ke mancanegara, ada ratusan orang yang tiap harinya menggantungkan hidup mereka selaku pengusaha ataupun pengrajin batik di kawasan tersebut.

Pasti segala kegiatan mereka tidak luput dari resiko musibah kerja serta kematian.

Terkait hal inilah yang mendesak BPJS Ketenagakerjaan menggelar sosialisasi kepada segala pekerja di ekosistem batik yang terdapat di kota Cirebon.

Direktur Kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan Zainudin bersama Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetyani turun langsung membagikan bimbingan sekalian mengajak segala pengusaha ataupun pengrajin batik buat mendaftarkan segala pekerja serta dirinya jadi partisipan BPJS Ketenagakerjaan.

Netty mendesak BPJS Ketenagakerjaan untuk terus tingkatkan sosialisasi serta kerja sama dengan bermacam stakeholder, supaya semakin banyak warga yang menguasai besarnya manfaat proteksi jaminan sosial serta kesadaran manfaat dengan mendaftar jadi partisipan BPJS Ketenagakerjaan.

“Untuk memperluas kepesertaan di zona informal ataupun Bukan Penerima Upah, skema yang wajib dibentuk merupakan kerja sama. Tidak bisa hanya sekdar cuma mengandalkan pegawai BPJS ketenagakerjaan, sehingga harus wajib membangun skema kerja sama dengan mengaitkan para kepala desa, tokoh agama, tokoh warga, setelah itu pula pimpinan paguyuban serta perbanyak agen-agen di desa-desa tentang manfaat BPJAMSOSTEK,” ucap Netty.

Sedangkan itu Zainudin menerangkan kalau sampai akhir Desember 2022 yang lalu, jumlah pekerja zona informal ataupun Bukan Penerima Upah (BPU) yang tercatat selaku partisipan aktif BPJS Ketenagakerjaan baru menggapai 14 persen ataupun sebesar 6 juta pekerja dari total kemampuan sebanyak 44, 4 juta di seluruh Indonesia.

Untuk di daerah Kabupaten Cirebon sendiri, partisipan aktif BPU masih dikisaran 10 persen ataupun 33 ribu pekerja dari total pekerja sebesar 339 ribu.

Angka ini pasti diharapkan terus naik bersamaan dengan banyaknya juga julah pekerja yang teredukasi terkait pentingnya mempunyai proteksi jaminan sosial dari BPJS Ketenagakerjaan.

” Pada tahun ini kami berfokus pada perkembangan serta kepesertaan yang berkesinambungan ataupun sustainable growth, khususnya proteksi untuk para pekerja BPU semacam para pengrajin batik yang terdapat di Desa Trusmi ini,” imbuh Zainudin.

Dalam peluang tersebut BPJS Ketenagakerjaan pula menyerahkan manfaat jaminan kematian kepada 3 ahli waris partisipan yang meninggal dunia diakrenakan musibah kerja dengan total khasiat manfaat mencapai Rp1, 7 miliyar.

Tidak hanya itu diserahkan pula simbolis kartu kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan kepada perwakilan pekerja dalam ekosistem industri batik di Desa Trusmi.

Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Pekerjaan Berisiko, Ratusan Pengrajin Batik Mau Dilindungi BPJS Ketenagakerjaan" oleh By Wisnu Ardianto pada 2023-02-05 14:27:25. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/02/05/pekerjaan-berisiko-ratusan-pengrajin-batik-mau-dilindungi-bpjs-ketenagakerjaan/