Zona pertanian sekarang ini ialah salah satu zona usaha yang kurang diminati oleh kalangan muda ataupun milenial.
Zona pertanian oleh anak muda dilihat kurang menjanjikan, sehingga mereka lebih memilah bekerja di zona usaha yang lain.
Kesimpulannya petani yang dikala ini masih setia menekuni zona pertanian merupakan petani tua. Dimana kita mengenali tentu bila petani tua itu sangat susah menerima aplikasi teknologi baru, mengingat pengalaman meraka didunia pertanian yang telah lumayan lama.
Disamping itu mereka cenderung telah menikmati keadaan yang terdapat dikala ini sehingga tidak butuh lagi mempraktikkan teknologi baru.
Sementara itu keadaan pertanian dikala ini sangat berbeda dengan keadaan pertanian 20– 30 tahun yang lalu. Dimana dikala ini dunia pertanian wajib terus tumbuh supaya senantiasa dapat bersaing dengan produk pertanian dari luar negara.
Disinilah dibutuhkan kedudukan dari petani muda/ milenial selaku penggerak pertanian pada waktu depan. Salah satunya yang dilakukan oleh komunitas petani muda pada hari Senin Bertepatan pada 6 Pebruari 2023 bertempat di Desa Ampel Kecamatan Wuluhan, dengan mengadakan aktivitas spray massal bersama dekat 600 petani.
Kegiatan ini di hadiri oleh Camat Wuluhan Andri Purnomo, ST, Meter. Sang, Danramil Wuluhan Kapten Arm.
Suhartono, penyuluh pertanian Kecamatan Wuluhan serta dari Pemerintah Desa Ampel. Diharapkan dengan aktivitas ini hendak membagikan dampak yang baik terkait perihal pertanian sekaligus akan menekan populasi OPT di daerah aktivitas tersebut.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Kedudukan Petani Muda Dalam Pembangunan Pertanian" oleh By Wisnu Ardianto pada 2023-02-08 17:27:31. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/02/08/kedudukan-petani-muda-dalam-pembangunan-pertanian/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?