
Partai buruh merupakan partai politik yang memiliki tujuan memperjuangkan kepentingan dan hak-hak para buruh serta pekerja di Indonesia. Partai ini memiliki sejarah yang cukup panjang dan berkembang seiring dengan perkembangan sejarah pergerakan buruh di Indonesia.
Pada masa penjajahan Belanda, organisasi-organisasi buruh sudah mulai muncul, seperti Serikat Pekerja-Pekerja Seluruh Indonesia (SPPSI) dan Persatuan Buruh Seluruh Indonesia (PBSI). Namun, pada masa itu belum ada partai politik yang secara khusus memperjuangkan kepentingan buruh.
Pada masa Orde Lama, partai buruh pertama yang muncul adalah Partai Buruh Indonesia (PBI) yang didirikan pada tahun 1948 oleh Sutan Sjahrir. Namun, partai ini tidak lama bertahan karena pada tahun 1950 dibubarkan oleh pemerintah karena dianggap membahayakan stabilitas negara.
Setelah itu, partai buruh baru muncul pada masa Orde Baru, yaitu Partai Persatuan Buruh Indonesia (PPBI) pada tahun 1973. Partai ini didirikan oleh Soebadio Sastrosatomo dan menjadi partai buruh terbesar pada saat itu dengan anggota lebih dari 3 juta orang.
Pada era reformasi, muncul partai buruh baru seperti Partai Buruh Nasional (PBN) pada tahun 1998, Partai Rakyat Demokratik (PRD) pada tahun 1996, dan Partai Buruh Indonesia (PBI) pada tahun 2000.
Namun, keberadaan partai buruh di Indonesia masih belum cukup signifikan dalam kancah politik nasional. Partai-partai buruh cenderung tidak memiliki kekuatan dan pengaruh yang besar di parlemen dan pemerintahan.
Meski begitu, perjuangan partai buruh tetap menjadi penting dalam memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para buruh dan pekerja di Indonesia. Diharapkan kedepannya partai buruh bisa lebih berkembang dan memiliki peran yang lebih besar dalam mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Jejak Sejarah Partai Buruh di Indonesia" oleh By Wisnu Ardianto pada 2023-02-26 23:06:38. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/02/26/jejak-sejarah-partai-buruh-di-indonesia/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?