
Kuli bangunan adalah salah satu profesi yang paling menuntut fisik dan paling penting dalam industri konstruksi. Namun, pekerjaan kuli bangunan seringkali diabaikan dan kurang dihargai oleh masyarakat. Padahal, sejarah kuli bangunan sebenarnya sangat kaya dan menunjukkan betapa pentingnya profesi ini dalam pembangunan masyarakat.
Sejarah kuli bangunan dapat ditelusuri kembali ke masa Yunani Kuno dan Romawi Kuno. Kuli bangunan di masa itu adalah orang-orang yang sangat terampil dan ahli dalam membangun bangunan besar dan monumen. Mereka menggunakan teknik yang sangat presisi dan seringkali membangun bangunan tanpa menggunakan bantuan mesin.
Pada masa modern, kuli bangunan dianggap sebagai pekerjaan yang berat dan kurang bergengsi. Namun, sejarah kuli bangunan di Indonesia menunjukkan bahwa profesi ini pernah menjadi pekerjaan yang sangat dihormati dan menjadi bagian penting dari masyarakat. Kuli bangunan seringkali membawa keahlian mereka dari generasi ke generasi, dan menjadi bagian dari budaya lokal.
Pada masa penjajahan Belanda, kuli bangunan Indonesia dikenal sebagai “romusha” dan digunakan sebagai tenaga kerja paksa untuk membangun infrastruktur Belanda. Meskipun di masa itu kuli bangunan seringkali tidak mendapatkan penghargaan yang layak, namun mereka tetap menjadi tulang punggung pembangunan negara.
Hingga kini, kuli bangunan masih menjadi pekerjaan yang sangat menuntut fisik dan seringkali diabaikan oleh masyarakat. Namun, peran mereka dalam pembangunan negara sangatlah penting. Kuli bangunan adalah orang-orang yang bertanggung jawab untuk membangun gedung-gedung penting, jembatan, jalan, dan infrastruktur lainnya yang membantu masyarakat hidup lebih baik.
Sejarah kuli bangunan mengajarkan kita betapa pentingnya menghargai profesi yang dianggap kurang bergengsi oleh masyarakat. Kuli bangunan adalah bagian penting dari masyarakat dan budaya, dan pekerjaan yang memerlukan keahlian dan kemampuan yang sangat berharga. Oleh karena itu, kita harus memberikan penghargaan dan memperlakukan kuli bangunan dengan hormat yang seharusnya.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Melacak Sejarah Kuli Bangunan: Pekerjaan Berat yang Tak Pernah Kehilangan Maknanya" oleh By Wisnu Ardianto pada 2023-02-28 21:56:27. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/02/28/melacak-sejarah-kuli-bangunan-pekerjaan-berat-yang-tak-pernah-kehilangan-maknanya/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?