
Pada tahun 2024, Indonesia akan memiliki pabrik tembaga single line terbesar di dunia yang mampu mengolah 1,7 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Pabrik ini dikelola oleh PT Freeport Indonesia dan berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE Gresik, Jawa Timur. Selain bisa menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahun, smelter ini juga akan menghasilkan 35-50 ton emas dan 100-150 ton perak per tahun.
Menurut Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Tony Wenas, progres pembangunan fasilitas pengolahan dan pemurnian tembaga tersebut telah mencapai 55% hingga akhir Januari 2023. Pihaknya menargetkan akhir tahun ini proses konstruksi selesai dan dapat dilanjutkan dengan uji coba operasi (commissioning).
Dengan hampir selesainya pabrik tembaga tersebut, Tony berharap industri penyerap katoda tembaga di dalam negeri juga bermunculan. Hal ini dapat memastikan produk katoda tembaga dari smelter Freeport dapat terserap secara optimal untuk kepentingan dalam negeri.
Tony juga menyoroti kewajiban pengolahan pemurnian dalam Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pertambangan Mineral dan Batu Bara yang memperimbangkan nilai ekonomi dan ketersediaan pasar. Baginya, pasar dalam negeri harus diproses dalam negeri untuk memastikan bahan baku berada di dalam negeri. Namun, untuk mencapai hal ini diperlukan sinergi atau integrated effort antara perusahaan tambang dan pemerintah dalam mengatur pertambangan dan perindustrian.
Selain itu, PT Freeport Indonesia telah mengantongi rekomendasi ekspor konsentrat tembaga sebesar 2,3 juta ton pada tahun 2023 ini. Hal tersebut menyusul persetujuan Rencana Kerja dan Anggaran Belanja (RKAB) oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Meski demikian, izin ekspor konsentrat tembaga saat ini masih berproses di Kementerian Perdagangan.
Artikel ini telah ditulis ulang dari artikel sumber dengan judul Pabrik Tembaga Raksasa RI Hampir Jadi, Siapa Pembelinya? (cnbcindonesia.com)
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Siapa Pembelinya? Pabrik Tembaga Raksasa hampir jadi di Indonesia" oleh By Wisnu Ardianto pada 2023-03-02 07:31:34. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/03/02/siapa-pembelinya-pabrik-tembaga-raksasa-hampir-jadi-di-indonesia/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?