NAKER.NEWS, YOGYAKARTA — Saat ini dunia industri sudah berkembang pesat dengan segala macam terobosan yang dilakukan. Namun, terbalik dengan dunia pendidikan yang saat ini masih berkutat dengan kurikulum 30-40 tahun lalu.
Maka dari itu Kadin DIY bekerjasama dengan Rural Institute for Skill Empowerment (RISE) India untuk membahas kesenjangan antara dunia industri dan dunia pendidikan. Konferensi Meja Bundar di Hotel Hyatt Yogyakarta yang dilaksanakan beberapa waktu lalu itu, dihadiri oleh 35 delegasi dari India, 20 delegasi Indonesia serta 60 perwakilan dan pengamat dari perguruan tinggi dan industri.
Komite Tetap Pembinaan dan Pengembangan Kesekretariatan Kadin DIY, Tim Apriyanto mengungkapkan pihaknya mengundang perwakilan perguruan tinggi dari India bukan tanpa alasan. Kampus-kampus teknologi di India dikenal luas menghasilkan lulusan-lulusan yang dipandang di industri global. Lulusan India banyak yang menjadi petinggi di Google, Microsoft juga Youtube.
“Kita juga sejumlah perguruan tinggi terbaik dari Indonesia, termasuk dari jakarta, Jogja, Bandung dan Surabaya. Ia berharap, konferensi ini mampu menjadi embrio dari perubahan-perubahan mendasar dalam upaya membangun dunia pendidikan di Indonesia, tidak terkecuali di pendidikan tinggi,” ujarnya.
“Dunia pendidikan dan industri harus berkaitan dan ini hal yang mutlak untuk kemajuan Bangsa, Bukan hanya dalam sistem pendidikan yang nantinya menghasilkan output berupa sumber daya manusia, tapi juga dalam bidang riset. Riset yang dilakukan oleh perguruan tinggi, harus mampu menjawab berbagai persoalan yang dihadapi dunia industri,” Tutupnya.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Dunia Pendidikan dan Dunia Industri Harus Beriringan, Kadin Ajak Rise India Kerja Sama" oleh By Wahyu Kurniawan pada 2023-03-13 18:47:46. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2023/03/13/dunia-pendidikan-dan-dunia-industri-harus-beriringan-kadin-ajak-rise-india-kerja-sama/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?