Naker News, JEPANG – Musim panas di Jepang bukanlah main-main. Bagi mereka yang belum pernah merasakannya, angin yang seharusnya menyegarkan justru membawa panas yang membakar. Tak heran, banyak korban berjatuhan setiap tahunnya akibat necchuushou atau heatstroke.
Terlebih lagi, para TKI (Tenaga Kerja Indonesia) di Jepang pun sudah memperingatkan akan bahaya ini, sehingga jam kerja mereka dipercepat untuk menghindari paparan panas yang berlebihan.
Beda Panas Jepang dan Indonesia: Menyengat dan Lembab
Kalau Anda berpikir musim panas di Indonesia sudah cukup panas, tunggu sampai merasakan musim panas di Jepang. Suhu di Tokyo bisa mencapai 35-37°C, dan meskipun tidak sampai menyentuh 40°C, rasanya sangat menyengat karena kelembaban yang tinggi. Di Indonesia, kelembaban udara bisa mencapai 80%, tetapi di Jepang bisa turun hingga 30%. Bayangkan saja, angin yang berhembus bukannya menyegarkan, malah membawa hawa panas yang membuat sesak nafas dan keringat bercucuran tanpa henti. Bahkan minum air pun terasa tidak membantu mengatasi rasa panas yang menyiksa.
Apa Itu Necchuushou
Necchuushou, atau dalam bahasa Inggris dikenal sebagai heatstroke, adalah kondisi medis serius yang terjadi ketika tubuh mengalami peningkatan suhu secara drastis akibat paparan panas berlebihan. Necchuushou dapat menyebabkan kerusakan pada organ tubuh dan, dalam kasus yang parah, dapat berakibat fatal. Kondisi ini sering terjadi selama musim panas, terutama di negara-negara dengan suhu dan kelembaban tinggi seperti Jepang.
@sushirokun9229 Musim panas di jepang memakan korban#fypシ ♬ suara asli – 🦅AJUDAN RUCCY🤍🇮🇩🇯🇵
Akun tiktok @sushirokun9229 sempat viral karena memposting video mobil ambulan yang membawa korban kerumah sakit akibat efek Necchuushou. Caption dalam video tersebut sempat viral, “Neraka Bocor Menggila di Jepang, Pemerintah Umumkan Status Bahaya”
Gejala Necchuushou
Gejala necchuushou meliputi:
- Suhu Tubuh Tinggi: Suhu tubuh bisa naik hingga di atas 40°C.
- Kulit Panas dan Kering: Kulit menjadi merah, panas, dan kering meskipun ada keringat yang mengucur pada beberapa kasus.
- Pusing dan Mual: Penderita sering merasa pusing, mual, dan bahkan muntah.
- Sakit Kepala: Sakit kepala yang parah sering dialami.
- Kelemahan dan Kelelahan: Tubuh terasa lemas dan sangat lelah.
- Kebingungan dan Disorientasi: Penderita bisa mengalami kebingungan, disorientasi, hingga pingsan.
- Kecepatan Denyut Jantung yang Meningkat: Detak jantung menjadi lebih cepat dan kuat.
Penyebab Necchuushou
Necchuushou terjadi karena tubuh tidak mampu mengatur suhu dengan baik. Beberapa faktor penyebabnya antara lain:
- Paparan Panas yang Berlebihan: Berada di lingkungan dengan suhu tinggi dalam waktu yang lama.
- Aktivitas Fisik yang Intens: Melakukan kegiatan berat di bawah terik matahari.
- Dehidrasi: Kurangnya asupan cairan yang cukup untuk menjaga tubuh tetap dingin.
- Pakaian yang Tidak Tepat: Menggunakan pakaian yang terlalu tebal atau ketat yang menghambat penguapan keringat.
TKI di Jepang: Menghadapi Musim Panas yang Ekstrim
Para TKI di Jepang sudah sering berbagi pengalaman mengenai betapa menyiksanya musim panas di sana. Mereka yang bekerja di luar ruangan harus sangat berhati-hati untuk menghindari heatstroke. Jam kerja diperpendek, dan istirahat di tempat teduh menjadi keharusan. Ini adalah langkah-langkah yang diambil demi kesehatan dan keselamatan mereka. Menghadapi panas yang ekstrem bukanlah hal yang mudah, apalagi bagi mereka yang belum terbiasa dengan kondisi cuaca subtropis yang lembab dan menyengat ini.
Fakta: Necchuushou Memakan Banyak Korban
Setiap tahunnya, ribuan orang di Jepang harus dilarikan ke rumah sakit akibat necchuushou. Kebanyakan dari mereka adalah orang tua dan anak-anak yang lebih rentan terhadap perubahan suhu yang ekstrem. Pemerintah Jepang terus mengimbau warganya untuk selalu waspada dan mengambil langkah-langkah pencegahan seperti mengenakan pakaian ringan, minum banyak air, dan menghindari aktivitas fisik yang berat di tengah hari.
Perbandingan dengan Negara Lain
Jika dibandingkan dengan negara-negara subtropis lainnya, musim panas di Jepang memang terkenal lebih lembab dan menyengat. Misalnya, Korea Selatan yang juga memiliki musim panas panas, namun kelembabannya tidak setinggi Jepang. Begitu pula dengan China, di mana musim panas bisa mencapai suhu yang lebih tinggi tetapi dengan tingkat kelembaban yang lebih rendah. Hal ini membuat pengalaman musim panas di Jepang menjadi unik dan lebih menantang.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "TKI Waspada! Musim Panas di Jepang (Necchuushou) Memakan Korban" oleh By Wisnu Ardianto pada 2024-08-05 16:09:35. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2024/08/05/tki-waspada-musim-panas-di-jepang-necchuushou-memakan-korban/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?