Naker News – Bank Mandiri, salah satu bank terbesar di Indonesia, baru-baru ini menggelar acara tahunan yang dikenal sebagai Mandiri Investment Forum (MIF) 2024. Dalam forum tersebut, salah satu topik utama yang dibahas adalah penggunaan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI).
Teknologi ini semakin menjadi perhatian utama karena mampu membawa perubahan signifikan dalam berbagai aspek bisnis, termasuk di sektor perbankan.
Direktur Utama Bank Mandiri, Darmawan Junaidi, mengungkapkan bahwa bank ini telah mulai mengadopsi AI dalam operasionalnya. Langkah ini sejalan dengan transformasi digital yang telah dilakukan sejak tahun 2021. Dengan memanfaatkan teknologi terkini, Bank Mandiri berharap bisa memperkuat posisi mereka sebagai salah satu bank terkemuka, terutama dalam hal wholesale banking. AI, menurut Darmawan, menjadi salah satu inovasi penting yang diadopsi untuk mendukung pertumbuhan bisnis bank.
Bagaimana AI Membantu Operasional Bank
AI digunakan Bank Mandiri untuk membantu pekerjaan-pekerjaan yang bersifat masif, yang sebelumnya dikerjakan secara manual oleh karyawan. Dengan adanya AI, proses bisnis yang sebelumnya rumit dan memakan waktu dapat disederhanakan. Misalnya, pengolahan data dalam jumlah besar yang dulu memerlukan banyak tenaga manusia kini bisa dilakukan dengan lebih cepat dan akurat oleh AI. Ini tidak hanya meningkatkan efisiensi tetapi juga mengurangi potensi kesalahan manusia.
Namun, yang menarik dari langkah ini adalah bahwa Bank Mandiri memastikan tidak ada karyawan yang kehilangan pekerjaan akibat penerapan teknologi ini. Sebelum melakukan transformasi digital, Bank Mandiri telah menjalankan program efisiensi biaya (low cost program), yang memastikan semua karyawan tetap berpartisipasi dalam perubahan ini.
Darmawan menjelaskan bahwa meskipun ada pekerjaan yang beralih ke teknologi, karyawan akan mendapatkan kesempatan untuk mengembangkan karir mereka di bidang lain, seperti operasional, pemasaran, atau fungsi bisnis lainnya. Dengan demikian, tidak ada rencana untuk melakukan PHK karyawan sebagai bagian dari transformasi ini.
Perbandingan dengan Negara Lain
Jika kita melihat negara-negara lain seperti Singapura dan Malaysia, penerapan AI dalam sektor perbankan juga sudah dilakukan dengan cepat. Di Singapura, misalnya, bank-bank besar seperti DBS dan OCBC telah menggunakan AI untuk berbagai keperluan, mulai dari analisis risiko hingga layanan pelanggan otomatis.
Singapura bahkan telah menetapkan standar tinggi dalam penggunaan teknologi di perbankan dengan mendukung penelitian dan pengembangan AI, yang menjadikannya sebagai salah satu negara terdepan dalam digital banking di kawasan ASEAN.
Di Malaysia, bank-bank besar seperti Maybank juga telah mengadopsi AI, terutama untuk meningkatkan efisiensi operasional dan memberikan layanan yang lebih baik kepada nasabah. Mereka menggunakan AI untuk analisis data besar dan pengembangan produk yang lebih sesuai dengan kebutuhan pasar. Namun, sama seperti di Indonesia, adopsi AI di Malaysia juga dilakukan dengan hati-hati, memastikan bahwa karyawan tidak terdampak negatif oleh otomatisasi ini.
Fakta-Fakta Tentang AI dan Ketenagakerjaan
Fakta menarik yang perlu diketahui adalah bahwa adopsi AI tidak selalu berarti pengurangan tenaga kerja. Menurut laporan dari McKinsey Global Institute, sekitar 60% pekerjaan di sektor perbankan global dapat diotomatisasi dengan teknologi AI.
Namun, studi yang sama juga menunjukkan bahwa teknologi ini lebih sering digunakan untuk mendukung karyawan daripada menggantikan mereka. Sebagai contoh, AI dapat membantu analis keuangan dalam membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat, tetapi tidak menggantikan peran mereka sepenuhnya.
Selain itu, di Indonesia, berdasarkan data dari Bank Indonesia, sekitar 80% bank di Indonesia sudah mulai menerapkan teknologi digital, termasuk AI, untuk meningkatkan efisiensi operasional dan layanan. Ini menunjukkan bahwa adopsi teknologi tidak hanya terjadi di bank-bank besar seperti Bank Mandiri, tetapi juga di bank-bank lain yang lebih kecil.
Namun, penting untuk diingat bahwa keberhasilan adopsi teknologi seperti AI sangat tergantung pada bagaimana perusahaan mengelola perubahan tersebut, termasuk dalam hal pengelolaan sumber daya manusia.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Bank Mandiri Adopsi AI: Bagaimana Teknologi Mempermudah Operasional Tanpa Mengurangi Karyawan" oleh By Wisnu Ardianto pada 2024-08-15 18:06:59. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2024/08/15/bank-mandiri-adopsi-ai-bagaimana-teknologi-mempermudah-operasional-tanpa-mengurangi-karyawan/
#Artikel Terbaru
- 10 Keahlian Penting untuk Lulusan Vokasi di 2024
- Perbedaan Pendidikan Vokasi dan SMK: Mana yang Tepat untuk Karirmu?
- Pendidikan Vokasi: Jalan Cepat Menuju Dunia Kerja
- Cara Menjadi TKI yang Sah di Malaysia
- Pendaftar Program JKP Masih Sepi, Anggaran Rp 1,3 Triliun Terancam Tak Terserap
- Berapa Gaji Ketua MPR RI dan Fasilitasnya?
- 53.000 Pekerja Kena PHK, Sektor Manufaktur Penyumbang Terbesar
- Berapa Gaji Anggota DPR? Ini Rinciannya
- Perlindungan Hak Pekerja Berdasarkan Pancasila di Sektor Formal dan Informal
- Kenaikan UKT PTN: Mahasiswa Terjebak dalam Ketidakpastian
#Featured posts
- Berapa Gaji Anggota DPR? Ini Rinciannya
- Kenaikan UKT PTN: Mahasiswa Terjebak dalam Ketidakpastian
- Polemik Kerja Paruh Waktu Beasiswa UKT ITB: Kenapa Diprotes Mahasiswa?
- Cara Mudah Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan Bagi Korban PHK
- 47 Tahun HIPKI: Bertekad Kembangkan Pendidikan Nonformal Berkualitas
- Hak Pekerja Migran Indonesia yang Wajib Diketahui
- Pentingnya Teman Tongkrongan: Kunci Relasi dan Kesuksesan Karier di Masa Depan
- Ingin Kerja di Perkebunan Australia? Ini Tipsnya!
- Kinerja Bukan Segalanya: Kunci Kesuksesan di Dunia Kerja yang Sering Terabaikan
- Miris! Upah Minimum RI Masuk 3 Besar Terendah di ASEAN