Naker News, JAKARTA – Media sosial dihebohkan dengan munculnya gerakan ‘Peringatan Darurat’ yang digambarkan melalui simbol burung garuda berlatar biru. Gerakan ini menjadi trending topic di Twitter (X) pada Rabu (21/8/2024), ketika warganet menyuarakan kekhawatiran mereka terhadap masa depan demokrasi di Indonesia.
Gerakan ini muncul sebagai reaksi atas tindakan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI dan pemerintah yang diduga berupaya mengesampingkan putusan Mahkamah Konstitusi (MK) terkait revisi Undang-Undang Pilkada. Banyak pihak menduga bahwa langkah DPR dan pemerintah ini bertujuan memuluskan jalan bagi Kaesang Pangarep, putra Presiden Jokowi, untuk maju dalam pilkada.
Pada hari yang sama, Badan Legislasi (Baleg) DPR RI dan pemerintah sepakat membentuk Panitia Kerja (Panja) Revisi UU Pilkada, tanpa memasukkan putusan MK. Hal ini menimbulkan kecurigaan publik bahwa revisi ini sengaja dilakukan untuk memfasilitasi kepentingan politik tertentu. Semua fraksi di DPR menyetujui draf RUU Pilkada tersebut, kecuali Fraksi PDI Perjuangan yang menolaknya.
Sejarah yang Menakutkan: Ketika Demokrasi Terancam
Indonesia memiliki sejarah panjang mengenai demokrasi yang berada di bawah ancaman. Salah satu peristiwa yang paling dikenang adalah tragedi Orde Baru, di mana kebebasan berpendapat dibungkam dan hak-hak sipil terabaikan. Pada era tersebut, mahasiswa dan kaum buruh menjadi ujung tombak perlawanan terhadap otoritarianisme. Mereka turun ke jalan, menuntut keadilan, dan memperjuangkan kebebasan.
Kini, gerakan ‘Peringatan Darurat’ yang marak di media sosial mengingatkan kita pada masa-masa kelam tersebut. Tagar #PeringatanDarurat, #KawalPutusanMK, dan #TolakPolitikDinasti menjadi simbol perlawanan warganet terhadap kebijakan yang dianggap mengancam fondasi demokrasi Indonesia.
Peran Mahasiswa dan Kaum Buruh
Dalam sejarah perlawanan terhadap ketidakadilan di Indonesia, mahasiswa dan kaum buruh selalu memainkan peran penting. Mereka kerap menjadi motor penggerak perubahan, melawan kesewenang-wenangan yang dilakukan oleh pihak yang berkuasa. Pada masa Orde Baru, misalnya, gerakan mahasiswa berhasil menumbangkan rezim otoriter melalui aksi-aksi demonstrasi yang masif.
Hari ini, meskipun medan perjuangan telah berubah, semangat yang sama masih terasa. Gerakan ‘Peringatan Darurat’ menunjukkan bahwa masyarakat, termasuk mahasiswa dan kaum buruh, tetap waspada dan siap melawan setiap upaya yang mengancam demokrasi. Suara mereka mungkin terdengar melalui media sosial, tetapi dampaknya bisa dirasakan dalam kehidupan nyata.
Respons dan Reaksi Masyarakat
Banyak tokoh publik ikut menyuarakan ‘Peringatan Darurat’ melalui akun media sosial mereka. Presenter Najwa Shihab, komika Pandji Pragiwaksono, musisi Bagas Hindia, dan banyak lainnya, turut menyuarakan keprihatinan mereka. Bahkan, Wanda Hamidah, seorang politikus sekaligus artis, mengumumkan pengunduran dirinya dari Partai Golkar sebagai bentuk protes.
— Narasi Newsroom (@NarasiNewsroom) August 21, 2024
Ketika sejarah berulang, masyarakat Indonesia tidak tinggal diam. Dengan dukungan dari berbagai lapisan masyarakat, gerakan ini menunjukkan bahwa demokrasi adalah hak yang harus dijaga dan diperjuangkan. Ancaman terhadap demokrasi tidak boleh dibiarkan, dan rakyat Indonesia siap berdiri bersama melawan segala bentuk kesewenang-wenangan.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Viral Gerakan ‘Peringatan Darurat’: Netizen Melawan Ancaman terhadap Demokrasi" oleh By Wisnu Ardianto pada 2024-08-21 22:00:47. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2024/08/21/viral-gerakan-peringatan-darurat-netizen-melawan-ancaman-terhadap-demokrasi/
#Artikel Terbaru
- 10 Keahlian Penting untuk Lulusan Vokasi di 2024
- Perbedaan Pendidikan Vokasi dan SMK: Mana yang Tepat untuk Karirmu?
- Pendidikan Vokasi: Jalan Cepat Menuju Dunia Kerja
- Cara Menjadi TKI yang Sah di Malaysia
- Pendaftar Program JKP Masih Sepi, Anggaran Rp 1,3 Triliun Terancam Tak Terserap
- Berapa Gaji Ketua MPR RI dan Fasilitasnya?
- 53.000 Pekerja Kena PHK, Sektor Manufaktur Penyumbang Terbesar
- Berapa Gaji Anggota DPR? Ini Rinciannya
- Perlindungan Hak Pekerja Berdasarkan Pancasila di Sektor Formal dan Informal
- Kenaikan UKT PTN: Mahasiswa Terjebak dalam Ketidakpastian
#Featured posts
- Berapa Gaji Anggota DPR? Ini Rinciannya
- Kenaikan UKT PTN: Mahasiswa Terjebak dalam Ketidakpastian
- Polemik Kerja Paruh Waktu Beasiswa UKT ITB: Kenapa Diprotes Mahasiswa?
- Cara Mudah Klaim JKP BPJS Ketenagakerjaan Bagi Korban PHK
- 47 Tahun HIPKI: Bertekad Kembangkan Pendidikan Nonformal Berkualitas
- Hak Pekerja Migran Indonesia yang Wajib Diketahui
- Pentingnya Teman Tongkrongan: Kunci Relasi dan Kesuksesan Karier di Masa Depan
- Ingin Kerja di Perkebunan Australia? Ini Tipsnya!
- Kinerja Bukan Segalanya: Kunci Kesuksesan di Dunia Kerja yang Sering Terabaikan
- Miris! Upah Minimum RI Masuk 3 Besar Terendah di ASEAN