Naker News, JAKARTA – Perubahan model kerja menjadi salah satu topik hangat di berbagai perusahaan. Setelah beberapa tahun menjalankan sistem kerja hybrid, kini banyak perusahaan yang memutuskan untuk kembali ke Work From Office (WFO) sepenuhnya.
Kebijakan ini dilakukan untuk meningkatkan produktivitas, kolaborasi tim, dan membangun budaya kerja yang lebih solid.
Alasan Kembali ke WFO
Keputusan untuk kembali ke WFO bukan tanpa alasan. Menurut data dari McKinsey, perusahaan yang menerapkan WFO secara penuh mampu meningkatkan produktivitas tim hingga 20% dibandingkan dengan sistem hybrid.
Hal ini disebabkan oleh komunikasi yang lebih efektif serta kolaborasi yang lebih intens di kantor. Selain itu, WFO membantu menciptakan suasana kerja yang lebih kondusif, terutama untuk proyek-proyek yang membutuhkan diskusi cepat dan interaksi langsung.
Selain itu, banyak perusahaan yang merasa bahwa WFO mendukung kultur kerja yang lebih kuat. Ketika karyawan berada di satu tempat, proses pengambilan keputusan menjadi lebih cepat dan akurat. Hal ini juga memperkuat ikatan antar tim dan menciptakan rasa kebersamaan yang sulit dirasakan saat bekerja jarak jauh.
Tantangan Bagi Karyawan yang Berlokasi Jauh
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa kebijakan kembali ke WFO menghadirkan tantangan tersendiri bagi sebagian karyawan. Terutama mereka yang tinggal jauh dari kantor. Biaya dan waktu perjalanan menjadi isu yang dihadapi banyak karyawan, yang sebelumnya lebih fleksibel dengan sistem hybrid.
Menurut survei dari Statista, 44% karyawan di Asia Tenggara mengeluhkan jarak tempuh ke kantor yang panjang sebagai salah satu hambatan terbesar dalam bekerja.
Untuk mengatasi hal ini, beberapa perusahaan menawarkan fleksibilitas jam kerja atau subsidi transportasi sebagai solusi agar karyawan tetap nyaman dalam bekerja meski harus datang ke kantor setiap hari.
Fleksibilitas Jam Kerja sebagai Solusi
Untuk karyawan yang menghadapi kendala jarak, perusahaan bisa memberikan fleksibilitas jam masuk. Dengan adanya fleksibilitas ini, karyawan dapat menghindari kemacetan dan mengatur waktu perjalanan lebih baik. Beberapa perusahaan juga menyediakan opsi kerja paruh waktu dari rumah untuk posisi yang memungkinkan.
Fleksibilitas ini bukan hanya membantu karyawan, tetapi juga membuat perusahaan lebih efisien. Dengan memberikan pilihan jam kerja yang lebih fleksibel, perusahaan tetap bisa mendapatkan performa maksimal dari karyawan, sekaligus menjaga keseimbangan antara kehidupan pribadi dan pekerjaan.
Manfaat Kembali ke Kantor Secara Penuh
Meskipun ada tantangan, kembalinya WFO juga memberikan berbagai manfaat. Selain meningkatkan produktivitas dan kolaborasi, WFO menciptakan kesempatan networking yang lebih besar di dalam kantor. Interaksi langsung dengan rekan kerja dapat membuka peluang untuk berkolaborasi pada proyek-proyek besar dan memperluas jejaring profesional.
Manfaat lain yang dihadirkan adalah dukungan mental. Karyawan yang bekerja dari kantor cenderung lebih terstruktur dalam mengelola waktu, karena batas antara pekerjaan dan kehidupan pribadi lebih jelas. Hal ini membantu mengurangi burnout yang sering terjadi saat bekerja dari rumah.
Perusahaan Besar Sudah Kembali Back to WFO
Beberapa perusahaan besar yang telah kembali menerapkan kebijakan kerja dari kantor penuh (Work From Office/WFO) atau hybrid di tahun 2023-2024 termasuk:
- TELKOM, mulai 17 Oktober 2024, Telkom mengeluarkan notadinas terkait perubahan model kerja dari HYBRID ke Full WFO.
- Amazon – Mulai September 2024, Amazon mengumumkan kebijakan kembalinya karyawan ke kantor selama lima hari dalam seminggu, menghentikan kebijakan hybrid yang diterapkan sebelumnya.
- Meta – Pada September 2023, Meta memberlakukan kebijakan karyawan harus kembali ke kantor setidaknya tiga hari per minggu setelah sebelumnya mengadopsi model kerja fleksibel.
- Twitter (X) – Di bawah kepemimpinan Elon Musk, Twitter mewajibkan semua karyawan untuk kembali bekerja lima hari di kantor sejak tahun 2022.
- IBM – Sejak September 2023, IBM meminta karyawannya untuk bekerja di kantor minimal tiga hari per minggu, dengan target agar sebagian besar karyawan kembali ke kantor.
- Grindr – Pada Agustus 2023, Grindr memberi ultimatum kepada karyawan untuk bekerja di kantor atau kehilangan pekerjaan mereka, mewajibkan perpindahan ke area sekitar kantor.
- Activision Blizzard – Mulai April dan Juli 2023, perusahaan game ini memanggil kembali karyawan ke kantor, meski mendapat kritik karena kebijakan tersebut menyebabkan beberapa karyawan mengundurkan diri.
Selain perusahaan-perusahaan di atas, Spotify, Slack, dan Unilever masih mempertahankan model hybrid dengan karyawan diperbolehkan bekerja dari rumah untuk sebagian waktu.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Perubahan Model Kerja: Dari Hybrid Kembali ke Full WFO" oleh By Wisnu Ardianto pada 2024-10-17 16:18:10. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2024/10/17/perubahan-model-kerja-dari-hybrid-kembali-ke-full-wfo/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?