
Naker News – Wakil Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi, Stella Christie, menekankan pentingnya inovasi sains dan teknologi dalam mendukung program hilirisasi yang diusung pemerintah.
Stella mengungkapkan bahwa pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan inovasi menjadi prioritas untuk memajukan industri nasional dan pendidikan tinggi, terutama di bidang vokasi.
Hal ini disampaikan saat pelantikannya di Istana Negara, Jakarta, pada Senin (21/10/2024), di mana ia mengajak seluruh masyarakat bekerja bersama demi kemajuan riset dan pendidikan.

Menurutnya, inovasi dalam sains dan teknologi sangat krusial bagi kesuksesan program hilirisasi yang digagas Presiden Prabowo Subianto.
Stella meyakini bahwa pengembangan SDM berbasis teknologi akan meningkatkan daya saing lulusan pendidikan vokasi dalam menghadapi pasar tenaga kerja global yang semakin kompetitif.
Hilirisasi dan Relevansinya terhadap Pendidikan Vokasi
Hilirisasi adalah langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah dari bahan mentah menjadi produk jadi yang berdaya saing.
Dalam konteks ini, pendidikan vokasi memainkan peran vital karena dapat mencetak tenaga kerja terampil yang mampu mendukung industri hilir.
Data dari Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2023 menunjukkan bahwa lulusan pendidikan vokasi mengalami peningkatan 3% dalam tingkat serapan kerja pada sektor-sektor industri berbasis teknologi, seperti manufaktur dan pengolahan.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang, juga menambahkan bahwa sektor pendidikan vokasi harus menyesuaikan kurikulum dan metode pembelajaran agar selaras dengan kebutuhan industri.
Hilirisasi hanya akan berhasil jika diiringi oleh inovasi dan penyesuaian pendidikan vokasi yang mendukung keterampilan teknis dan pemahaman mendalam akan sains dan teknologi.
Program Pengembangan SDM dan Kolaborasi Riset
Sebagai langkah awal, Stella mengungkapkan bahwa pihaknya akan memetakan potensi yang ada dan memperbaiki kualitas pendidikan vokasi, terutama dalam bidang riset dan pengembangan.
Pendidikan vokasi yang dibangun dengan pendekatan riset diharapkan dapat menelurkan inovasi baru yang relevan bagi industri hilir, sehingga menciptakan lapangan pekerjaan yang berdaya saing tinggi.
Untuk itu, pemerintah berencana memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi vokasi dengan industri terkait.
Menurut laporan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek), pada tahun 2023, jumlah perguruan tinggi yang memiliki program vokasi berbasis industri meningkat hingga 15%.
Stella juga menegaskan pentingnya dukungan dari masyarakat dan sektor swasta untuk mempercepat transformasi pendidikan vokasi ini.
Tantangan dan Harapan di Era Transformasi Teknologi

Di era yang kian didominasi oleh kemajuan teknologi, pendidikan vokasi memiliki tantangan besar untuk beradaptasi.
Lulusan vokasi dituntut tidak hanya memiliki keahlian teknis, tetapi juga mampu memahami teknologi yang semakin berkembang.
Di sisi lain, masih banyak pendidikan vokasi yang kekurangan fasilitas penunjang riset dan alat-alat teknologi terkini, yang menjadi hambatan dalam mencetak SDM yang siap kerja.
Stella menegaskan bahwa hilirisasi yang sukses memerlukan kontribusi dari seluruh pihak, baik pemerintah, masyarakat, maupun pelaku industri.
Melalui inovasi sains dan teknologi yang terintegrasi dengan pendidikan vokasi, ia optimis akan tercipta ekosistem pendidikan yang mampu menghadirkan tenaga kerja siap pakai dan mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan.
Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Hilirisasi Sains dan Relevansinya terhadap Pendidikan Vokasi" oleh By Wisnu Ardianto pada 2024-10-25 14:32:37. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2024/10/25/hilirisasi-sains-dan-relevansinya-terhadap-pendidikan-vokasi/
#Artikel Terbaru
- Tragedi Kebakaran di Los Angeles: 16 Orang Tewas, 97 WNI Terdampak
- Badan Gizi Nasional Buka Lowongan Kerja untuk Sarjana, Peluang Jadi ASN, Simak Syaratnya!
- Dampak PPN 12 Persen, Langganan Netflix dan Spotify Jadi Makin Mahal, Benarkah?
- Cek Fakta! Benarkah QRIS Kena PPN 12 Persen Mulai 2025?
- Libur Natal dan Tahun Baru: Bagaimana Nasib Pekerja Ojek Online?
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Sepakat UMP Naik 6,5 Persen, Buruh di Sumsel Tunggu Upah Sektoral
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
#Featured posts
- Beasiswa TaiwanICDF 2025: Peluang Emas Kuliah S2-S3 Gratis!
- Resmi Dikukuhkan, PSPI Siap Perkuat Ekosistem Sertifikasi dan Dorong Kualitas SDM Indonesia
- Besok Pengumuman UMP Sumsel 2025 Naik 6,5 Persen
- Transformasi Dunia Kerja: Perubahan Besar Akibat Digitalisasi, Otomatisasi, dan Kecerdasan Buatan
- Langkah Mudah Memulai Sertifikasi Profesi untuk Pengembangan Karir
- Pentingnya Sertifikasi Profesi di Era Digital: Tingkatkan Peluang Karir
- Mengembangkan Kompetensi di Era Digital: Peran Sertifikasi untuk Industri dan Tenaga Kerja
- Pemberantasan Mafia Tanah, ATR/BPN Palembang Gandeng Masyarakat
- Apple Bangun Pabrik di Indonesia, Loker Melimpah untuk Warga Lokal!
- Vokasi vs Sarjana: Mana yang Lebih Cocok untuk Karier Anda?