Tahun 2024 Banjir PHK, Apa Penyebabnya?

ilustrasi-PHK

Naker News – Indonesia kini menghadapi tantangan besar dalam ketenagakerjaan. Tahun 2024 banjit PHK, atau Pemutusan Hubungan Kerja meningkat signifikan.

Tak hanya memengaruhi pekerja, fenomena ini juga berdampak pada ekonomi. Apa penyebab utamanya?

Penyebab Utama Lonjakan PHK

Ekonomi yang Makin Tidak Efisien

Salah satu faktor penyebab utama adalah inefisiensi ekonomi. Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, Indonesia sekarang butuh investasi lebih besar dibandingkan 10 tahun lalu.

Banyak modal masuk, tetapi dampaknya pada lapangan kerja minim. Akibatnya, lebih banyak pekerja terpaksa beralih ke sektor informal.

Produktivitas Investasi Rendah

Data-BPS-Realisasi-investasi-tahun-2021---2023
Data BPS Realisasi investasi tahun 2021 – 2023 mengalami peningkatan

Sejak 2014, nilai investasi di Indonesia terus meningkat. Namun, penciptaan lapangan kerja tidak sebanding.

Pada 2014, investasi Rp 1 triliun bisa menyerap 3.090 tenaga kerja. Tapi, pada 2024, angka itu turun drastis, hanya menyerap 1.490 tenaga kerja. Hal ini memperburuk kondisi pasar kerja.

Kebijakan Hilirisasi Mineral

Kebijakan hilirisasi mineral, yang digagas untuk meningkatkan nilai tambah industri, justru membawa dampak negatif bagi lapangan kerja lokal.

Kebijakan ini mengurangi penerimaan pajak, memperlonggar aturan bagi tenaga kerja asing, dan memberi tekanan pada lingkungan.

Alhasil, banyak perusahaan yang mengalami kesulitan dan berujung pada PHK.

Dampak Ekonomi Global

Kondisi ekonomi global juga memengaruhi industri di Indonesia. Permintaan ekspor turun, terutama di sektor manufaktur.

Hal ini memaksa banyak perusahaan melakukan PHK untuk menyesuaikan diri dengan permintaan yang menurun.

    Dampak Meningkatnya PHK pada Pekerja dan Ekonomi

    lakukan-efisiensi,-TELKOM-pensiun-dini-kan-karyawannya
    Lakukan efisiensi TELKOM pensiun dinikan karyawannya

    Lonjakan PHK membawa dampak serius bagi pekerja dan ekonomi. Lebih dari separuh PHK terjadi di sektor manufaktur, sekitar 52,16 persen dari total PHK di tahun ini.

    Tak hanya itu, peningkatan pekerja informal menandakan makin banyaknya pekerja yang kehilangan akses ke jaminan sosial dan pendapatan tetap.

    PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM), perusahaan BUMN, melakukan program pensiun dini terhadap 1.008 karyawannya selama semester I/2024 sebagai langkah efisiensi.

    Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Telkom, Heri Supriadi, menjelaskan bahwa laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) Telkom mengalami sedikit penurunan akibat inisiatif ini.

    Program pensiun dini ini diharapkan membuat perusahaan lebih ramping dan meningkatkan kualitas talenta digital, yang berdampak pada efisiensi.

    Pertumbuhan Ekonomi Tertahan

    Meski investasi besar terus masuk, dampaknya terhadap pertumbuhan ekonomi masih rendah. Ekonomi Indonesia tumbuh sekitar 5 persen, angka yang relatif stagnan dalam sepuluh tahun terakhir.

    Hal ini mengindikasikan bahwa tambahan investasi dan utang besar belum berhasil memicu pertumbuhan signifikan.

    PHK Meningkatkan Defisit dan Utang Negara

    Kebijakan populis dari pemerintahan baru, seperti perluasan kabinet dan program populis, berpotensi memperburuk kondisi ekonomi.

    Jika tak dikelola dengan baik, inefisiensi ini bisa membuat defisit dan utang negara semakin membesar. Kondisi ini memperlihatkan tantangan besar yang harus dihadapi pemerintah dalam beberapa tahun ke depan.

    Sumber: Tempo

    Artikel ini telah dipublikasikan di Naker.news dengan judul "Tahun 2024 Banjir PHK, Apa Penyebabnya?" oleh By Wisnu Ardianto pada 2024-10-25 17:33:04. Untuk membaca lebih lanjut, kunjungi: https://naker.news/2024/10/25/tahun-2024-banjir-phk-apa-penyebabnya/